1️⃣ Day-trader
Day-trader adalah mereka yang melakukan transaksi jual-beli saham dalam satu hari perdagangan yang sama. Seandainya Day-trader memilih untuk hold suatu saham, maka biasanya sampai beberapa hari saja (tidak lebih dari seminggu).Target utama day-trader adalah mendapatkan keuntungan secepat-cepatnya dari fluktuasi harga banyak saham dalam kurun waktu singkat. Mereka mahir membaca grafik dan analisis teknikal, serta punya modal besar untuk menalangi biaya trading yang tinggi.
Trader fundamental butuh waktu lebih lama untuk menganalisis maupun merealisasikan keuntungan. Tapi mereka mahir membaca laporan keuangan, sehingga lebih jarang terjebak saham gorengan. Mereka juga dapat meraup profit ganda dari capital gain dan dividen.
Trend-trader mahir mengidentifikasi tren dan sentimen pasar, tetapi juga rawan terjebak kepanikan atau euforia pasar jika kurang berpengalaman. Misalnya telanjur membeli saham yang harganya terlalu mahal, atau keburu jual saham yang sedang jatuh karena rumor tak jelas.
Beberapa istilah yang identik dengan trader contrarian antara lain buy-on-weakness (BoW), sell-on-strength (SoS), selling-into-strength (SiS), dan buying-into-weakness (BiW) atau average down (AD). Jadi mereka mahir mengombinasikan analisis teknikal - fundamental dan dapat memperoleh profit lebih optimal.
Banyak trader saham dunia berhaluan contrarian. Tapi, butuh wawasan dan pengalaman lebih mumpuni untuk menjadi trader contrarian yang sukses. Tanpa pengetahuan memadai, salah-salah trader nanti malah memborong saham gocap yang ditinggal pasar karena memang sudah hopeless.
2️⃣ Fundamental Trader
Trader fundamental berfokus pada analisis kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan untuk menentukan saham mana yang layak dibeli. Teknik ini terlalu ribet untuk day-trading, tetapi dapat dipergunakan untuk trading saham jangka pendek dengan target profit di bawah satu tahun.Trader fundamental butuh waktu lebih lama untuk menganalisis maupun merealisasikan keuntungan. Tapi mereka mahir membaca laporan keuangan, sehingga lebih jarang terjebak saham gorengan. Mereka juga dapat meraup profit ganda dari capital gain dan dividen.
3️⃣ Trend-trader
Trend-trader suka “menunggangi” tren harga yang sudah terbentuk, tak peduli apakah tren itu terjadi karena faktor fundamental ataupun teknikal. Begitu harga saham sudah melewati bottom dan meningkat pesat, maka trend-trader akan segera ikut-ikutan membeli (buy-on-strength). Sedangkan jika harga jatuh, mereka buru-buru jual.Trend-trader mahir mengidentifikasi tren dan sentimen pasar, tetapi juga rawan terjebak kepanikan atau euforia pasar jika kurang berpengalaman. Misalnya telanjur membeli saham yang harganya terlalu mahal, atau keburu jual saham yang sedang jatuh karena rumor tak jelas.
4️⃣ Contrarian Trader
Para contrarian akan memilih posisi berlawanan dengan trend-trader dan mayoritas trader saham lain. Ketika kebanyakan orang menjual suatu saham, mereka mungkin malah membelinya. Sedangkan saat kebanyakan orang membeli suatu saham hingga harganya meningkat pesat, maka ia justru bakal menjualnya.Beberapa istilah yang identik dengan trader contrarian antara lain buy-on-weakness (BoW), sell-on-strength (SoS), selling-into-strength (SiS), dan buying-into-weakness (BiW) atau average down (AD). Jadi mereka mahir mengombinasikan analisis teknikal - fundamental dan dapat memperoleh profit lebih optimal.
Banyak trader saham dunia berhaluan contrarian. Tapi, butuh wawasan dan pengalaman lebih mumpuni untuk menjadi trader contrarian yang sukses. Tanpa pengetahuan memadai, salah-salah trader nanti malah memborong saham gocap yang ditinggal pasar karena memang sudah hopeless.
0 Comments
Comment are ♥♥♥