Kapan waktu yang tepat menjual saham untuk taking profit?

Merealisasikan keuntungan saat trading saham atau juga dikenal dengan istilah ambil untung sangat penting. Tapi pertanyaannya, bagaimana cara menentukan besaran take profit dari sebuah saham?

Triknya sebagai berikut:
  • Kamu harus punya strategi merealisasikan keuntungan sejak sebelum membeli saham, atau paling lambat ketika saham terbeli.
  • Kamu harus punya kemantapan mental untuk tidak menyesali keputusan yang sudah diambil.
  • Kamu perlu menyimpan diari atau jurnal trading saham untuk membukukan semua transaksi jual-beli yang telah dilakukan.

3 Cara Menentukan Take Profit

Kunci sukses trading saham itu hanya satu: beli pada harga rendah, jual pada harga lebih tinggi.

Pada umumnya, trader menggunakan salah satu dari tiga patokan berikut ini untuk menentukan besaran take profit:

Proyeksi keuntungan dibanding risiko (risk/reward ratio)

Rasio ini mewakili proyeksi kerugian yang siap ditanggung, dibandingkan dengan target Keuntungan yang diharapkan. Trader membeli 1 lot saham perusahaan XYZ pada harga Rp250 dengan ekspektasi harga akan meningkat jadi Rp400 dalam sebulan. Ia memutuskan akan cut loss jika harga jatuh di Rp200. Jadi trader menerapkan rasio risk/reward 1:3, di mana target profit Rp150 dan toleransi risiko Rp50.

Proyeksi keuntungan dibanding modal

Trader menggunakan modal Rp2 juta untuk membeli saham XYZ, kemudian ia menentukan take profit jika keuntungan sudah berlipat dua. Dengan demikian, ia akan take profit jika nilai saham sudah mencapai Rp4 juta. Patokan ini dapat digunakan untuk bermain saham gorengan, tetapi kurang cocok untuk diterapkan pada saham-saham blue chip (unggulan).

Proyeksi keuntungan berbasis analisis teknikal

Strategi ini paling rumit dan membutuhkan pembelajaran panjang, tetapi memiliki tingkat akurasi terbaik. Pertama-tama, trader harus mempelajari cara analisis teknikal dan memahami konsep support-resistance.


Terlepas dari tiga cara menentukan besaran take profit di atas, ada baiknya kamu memerhatikan dua hal berikut ini saat trading saham:
  • Lakukan Jual saham ketika fundamental saham sudah tidak bagus lagi, atau ketika valuasi saham tersebut menjadi terlalu mahal.
  • Lakukan Jual saham ketika keuntungan investasi itu sudah mendominasi portofolio. Kamu tidak perlu menjual keseluruhan saham koleksimu, tetapi ada baiknya menjual sebagian (take profit parsial) untuk merealisasikan cuan dan berinvestasi pada saham potensial lainnya.
READ

Post a Comment

0 Comments