OTANJOBI OMEDETO RYUU..
Gomen klo penpiknya ancur yah! First fanfic sih!
Terinspirasi pas ngeliat toples burung-burung kertasku yang dari taon lalu mpe sekarang tetep 250 aja. XD
dozo~
Mei 2009
“hayo! Sini kejar aku klo berani, enjeru!”
Dua orang anak berlarian saling mendahului dan saling melemparkan binar-binar indahnya kehidupan dari balik tatapan mereka.
Tiba-tiba..
BRUKK..
“ryuu! kamu kenapa?” enjeru menghambur kearah temannya yg terjatuh. Anak lelaki yang dipanggil ryuu itu bernapas satu per satu. Wajahnya pucat.
“enjeru.. aku pusing sekali…‼”
Di rumah sakit, dokter memeriksa lebam ungu yang muncul di tubuh ryuu. ia menggeleng-geleng kepala. Suster dengan pena dan kertas menunduk seperti mengerti jalan pikiran sang dokter.
“Ryutaro morimoto, anak anda.. saya khawatir dia mengidap penyakit leukemia.”
Seorang wanita terisak di bahu suaminya. Merana membayangkan nasib anaknya itu.
“saya mohon maaf.. waktunya tinggal satu tahun lagi.” Kata dokter seraya pergi meninggalkan kedua suami istri dan anak perempuan.
____________________________________________________
November 2009
“ryuu-kun.. kenapa kamu diam saja?” enjeru duduk disamping tempat tidur ryuu pagi itu.
Ryuu memandang lesu. Anak yang lincah itu tergeletak tak berdaya. Sudah berbulan-bulan ia hanya bisa berbaring di tempat tidur rumah sakit. Tidak bisa bergerak terlalu banyak. Apalagi berlari. Berlomba lari dengan enjeru seperti dulu adalah keinginan terbasarnya saat ini.
“aku ingin bisa bangun.. bisa bermain.. bisa memeluk.. bisa berlari bersamamu.. TAPI kenapa aku tak bisa??‼” mata ryuu berkaca-kaca menahan perasaannya itu.
Enjeru terrdiam. Galau dalam pikirannya. Ia tak sanggup memandang koibitonya yang tak lagi membara.
“aku pergi dulu ryuu-kun!” enjeru berlari menjauh. Ryuu tergugu memandangi tubuh koibitonya yang kian mengecil.
Semua orang meninggalkanku..
Tapi enjeru kembali. Kedua tangannya terangkat di depan hidung ryuu. ia membawa 9 burung-burung kertas origami hasil belajar di sekolah minggu lalu..
“enjeru? Apa ini?” ryuu memandang bingung ke burung-burung kertas di depan matanya.
“terimalah burung-burung ini dariku! Dan ini kertas origami untukmu!” enjeru meletakkan kertas-kertas lipat diatas meja, samping tempat tidur ryuu.
Ryuu semakin bingung. Alis matanya bertaut.
“ryuu-kun! Kamu pernah dengar lagenda senzaburu gga?”
Ryuu menggeleng.
“jadi ryuu.. kita buat 1000 burung-burung kertas seperti ini.. dan apapun yang kamu inginkan akan tercapai.” Enjeru berkata dengan mata berbinar.
Mata ryuu membulat.
Benarkah? Benarkah aku bisa sembuh dengan melipat 1000 burung-burung kertas ini?
“yakinlah ryuu!” enjeru pun langsung memeluk ryuu yang sedang terbaring itu.
___________________________________________________
Maret 2010
“dokter! Aku sudah sembuh!” wajah ryuu berbinar saat dokter mengunjunginya pagi itu.
Dokter mengernyit heran. Di sekitar terhampar burung-burung kertas dalam berbagai warna.
“apa ini ryuu?” dokter mengambil salah satu burung kertasnya.
“burung-burung kertas!” ryuu menyahut riang.
“burung-burung kertas?” nada kebingungan masih menggantung dikalimat sang dokter.
“koibito bilang, kalau aku melipat 1000 burung kertas, maka semua keinginan akan terkabul!”
Dokter tersentak dengan ucapan polos ryuu. hatinya tersentuh oleh halusnya perasaan seorang anak berumur 14th dan keinginan besarnya untuk sembuh.
“dan sekarang sudah 600 burung-burung kertas yang kulipat! Aku sudah merasa sembuh, dokter! Badanku sudah sehat dan kuat! Biarkan aku pulang!”
Angin seakan melewati mereka. Dokter menggigit bibirnya sendiri, mencoba menahan gejolak perasaannya. Hatinya tersentuh mendengar perkataan ryuu.
Kemudian dielusnya rambur ryuu dan berkata, “baiklah ryuu! kamu boleh pulang!”
Seminggu kemudian, ryuu kembali lagi ke rumah sakit. Tuuhnya tidak sekuat keinginannya untuk pulang. Raganya tidak sekuat jiwanya.
“enjeru…‼ lihat‼ sudah 700 burung-burung kertas!” ryuu mengangkat salah satu hasil lipatannya, memamerkan kepada enjeru.
“ryuu! kamu harus istirahat! Kan kondisi badanmu belum sembuh betul!” enjeru mencoba menyarankan kepada ryuu.
“hah? Istirahat? Aku harus buru-buru! Tinggal 300 burung-burung kertas lagi.. biar aku bisa sembuh.. aku harus buru-buru, enjeru!”
Enjeru menangis dalam diam.
___________________________________________________________
4 APRIL 2010
Puluhan murid, teman-teman ryuu, berkumpul di balkon sekolah. Mereka masing-masing menggenggam burung-burung kertas beraneka warna. Total telah terkumpul 1000 burung-burung kertas pada tangan-tangan mereka. Pada burung kertas yang keseribu tertulis, “ kami berharap, teman kami ryuu, bisa sembuh total!” perlahan masing-masing anak menerbangkan burung-burung kertas ke angkasa.
Jiwa burung-burung kertas kemudian terbang dan menyelip ke dalam dimensi ruang dan waktu. Mengabulkan permintaan mereka.
“enjeru!”
“ehh? Naze ryuu?”
“nanti lusa, kita ketemuan di bawah pohon sakura yah? Jaa nee!” ryuu melambaikan tangannya mulai menghilang dari pandangan enjeru.
_______________________________________________________
6 APRIL 2010
“aduh! Koq enjeru lum datang ne?” ryuu mulai khawatir.
“otanjobi omedeto ne ryuu-kun! Gomen aku telat!”
“daijobu enjeru! Arigatchu yah! Itu kado terindah yang pernah aku terima!”
“emm.. apaan?”
“berkat saranmu! Aku bisa sembuh total!” ryuu pun tersenyum seperti dulu lagi.
“loh? Jangan berterima kasih sama aku! Sama yang diatas!”
“un.” Ryuu pun memeluk enjeru dibawah pohon sakura tersebut. XD
Sekali lagi gomen klo ceritanya ancur! *nunduk*
Di comment ea?
5 Comments
haha keren ^_^ yg pas terakhir2 suggoi ceritanya >_<
ReplyDeletewalopun capek bacanya tp seru! :)
ReplyDeleteHahaha..
ReplyDeleteMasa sih? >//<
hontou ni arigatchu ne..
siip , doitasimashite~
ReplyDeleteYappari .. XD
ReplyDeleteComment are ♥♥♥